Home / Pemerintahan

Selasa, 20 Agustus 2024 07:19- WIB

Lawan Rabies, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone Bentuk Tim Buser

WATAMPONE, Merata.Net – Penetapan Status Kejadian Luar Biasa Penyakit Rabies di penghujung tahun 2023 lalu menjadi pengingat atas perlunya penanganan rabies dilakukan secara serius di Kabupaten Bone.

Tergerak oleh hal tersebut, maka Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone, drh Agusriady M.Anim.Sc mendorong lahirnya inovasi pola penanganan Rabies yang dikenal dengan kegiatan Buru Sergap Rabies Bone atau yang disebut Buser Bone.

Kegiatan ini menitikberatkan kegiatannya pada kerjasama lintas sektoral berbasiskan pendekatan onehealth untuk seluruh stakeholder yang dapat terlibat dalam upaya penanganan kasus rabies di Kabupaten Bone.

Kerjasama Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan, puskesmas dan puskeswan diharapkan menjadi tulang punggung utama kegiatan penanganan rabies.

Kegiatan Buser Bone sendiri terbagi ke dalam 4 kegiatan utama yaitu Preventif, Curatif, Administratif dan Evaluatif.

Baca Juga  Beban Hidup Tinggi, Apindo Minta Pemda Bijak Tetapkan UMP 2022

Kesemua kegiatan melibatkan masyarakat khususnya pemilik hewan dan anak-anak yang merupakan kelompok paling rentan terkena kasus gigitan hewan penular rabies serta stakeholder lain yang dapat mengambil peran dalam kegiatan pemberantasan rabies.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone, Andi Musafir SPi menyambut dan mendukung penuh kegiatan aksi perubahan yang dilakukan oleh drh Agusriady sebaagai bentuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPKH Bone dalam pemberantasan rabies.

Kepala Dinas meyakini bahwa cara ini merupakan strategi jitu untuk memberantas penyakit rabies yang telah lama menjadi penyakit zoonosis paling mematikan di Kabupaten Bone.

Andi Musafir juga meyakini bahwa dukungan stakeholder lainnya merupakan kunci keberhasilan kegiatan ini.

Kegiatan Buser Bone sendiri saat ini difokuskan pelaksanaannya di Kecamatan Amali dan Kecamatan Tanete Riattang Timur dengan pertimbangan kasus gigitan Hewan Penular Rabies,populasi anjing dan perwakilan topografi wilayah.

Baca Juga  Meriahkan HUT Soppeng, Pj Gubernur Bahtiar Apresiasi Pelaksanaan Pameran Pembangunan

Kegiatan penyederhanaan alur layanan, sosialisasi di sekolah, pendekatan di masjid dan kegiatan vaksinasi massal terbukti efektif melalui kolaborasi puskesmas, puskeswan, penyuluh, para imam masjid, hingga komunitas hewan kesayangan.

Melihat keberhasilan kegiatan ini, replikasi pendekatan Buser Bone ke wilayah lain sangat terbuka bahkan telah mulai diterapkan di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Bone.

Sebagai reformer, drh Agusriady berharap kegiatan yang juga telah mendapatkan dukungan penuh dari Pj. Bupati, Pj. Sekda, hingga beberapa kepala OPD di Kabupaten Bone ini dapat menjadi cetak biru penanganan rabies di Sulawesi Selatan.

Perluasan replikasi pola pendekatan ini diyakini dapat membantu dalam menekan penyebaran kasus rabies pada hewan dan manusia di masa yang akan datang.(*)

Share :

Baca Juga

Pemerintahan

Pemkot Makassar Gelar Apel Tiga Pilar Bersama TNI dan POLRI

Pemerintahan

Jelang Lebaran Iduladha 1443 H, Pemkot Makassar Turunkan Tim Pemeriksa Hewan

Pemerintahan

Danny Pomanto Tegaskan Tak Ada Cacar Monyet di Makassar

Pemerintahan

World Cities Summit 2022, Danny Bersama Wali Kota Sedunia Bahas Tantangan Perkotaan

Pemerintahan

Gerakan Sulsel Anti Mager Kini Telah Diikuti 1,5 Juta Warga

Pemerintahan

Safari Ramadhan, Danny Pomanto Ingatkan Jagai Anakta’

Pemerintahan

Wali Kota Danny Beberkan Alasan Tunjuk Firman Pagarra Jadi Pj Sekda

Pemerintahan

Pj Gubernur Salurkan Bantuan Pangan untuk Warga Miskin di Takalar