Home / Indonesiaku

Jumat, 19 November 2021 18:49- WIB

DPP GNPK Sulsel Protes Anggota DPR Soal Jaksa Hingga Hakim Tidak Bisa di-OTT

Ketua DPD GNPK Sulsel, Reza Sulrahman
(Kanan). foto/ist

Ketua DPD GNPK Sulsel, Reza Sulrahman (Kanan). foto/ist

MAKASSAR, MERATA.NET – DPD Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Sulsel memprotes pernyataan Anggota DPR Komisi III, Arteria Dahlan. Di mana mengusulkan agar aparat hukum seperti polisi, jaksa, dan hakim tidak bisa kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari KPK.

Ketua DPD GNPK Sulsel, Reza Sulrahman menyatakan tidak setuju atas pernyataan politisi PDI Perjuangan itu. KPK, kata dia, harus didukung untuk memberantas korupsi di semua kalangan.

“Saya sudah membaca beritanya dan saya tetap tidak sependapat soal itu. OTT yang dilakukan KPK merupakan upaya pemberantasan korupsi melalui operasi rahasia dan terstruktur guna menangkap basah pelaku saat melakukan tindak korupsi,” ujarnya, Jumat (19/11/2021).

“Walaupun Operasi Tangkap Tangan ini tidak ada dasar hukum yang spesifik. OTT ini merupakan istilah yang dilakukan oleh KPK,” sambung Reza.

Baca Juga  Indosat Ooredoo Hutchison Tanam Ribuan Pohon Mangrove di Pesisir Kabupaten Pangkep

Reza juga bilang, OTT yang selama ini sudah berjalan dengan koridornya. Merujuk pada undang-undang yang berlaku.

“OTT dilakukan berdasarkan pasal 12 UU KPK yang mengatur tentang penyadapan. Kemudian pasal-pasal di dalam KUHAP yang mengatur soal tertangkap tangan, penangkapan dan penahanan,” jelas Reza.

Di mata hukum, Reza menegakan bahwa tidak ada kalangan yang dikecualikan. Menurutnya, KPK sudah harus tegas dan berhak menindaki siapa saja yang terlibat dalam kasus korupsi karena merugikan negara.

“Saya kira keliru dan tentu itu tidak boleh dilakukan pembedaan. Dalam Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 menegaskan semua warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum,” katanya.

Baca Juga  KALLA Gelar Simulasi Tindakan Penyelamatan Sandera di Wisma Kalla Office Building

“Inilah norma yang melindungi hak asasi warga negara. Kesamaan di hadapan hukum berarti setiap warga negara harus diperlakukan adil oleh aparat penegak hukum dan pemerintah,” tambah Reza.

Terakhir, ia menegaskan bahwa Arteria Dahlan belum memahami secara luas terkait konteks hukum. Apa yang disampaikannya bisa menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

“Pernyataan Politisi PDIP ini tidak berdasar dan sangat berbahaya. Arteria seolah-olah tidak memahami bahwa filosofi dasar penegakan hukum adalah kesetaraan di mata hukum. Yang dimana menjelaskan, ungkapan itu artinya, siapa saja sama di muka hukum, sekali pun mereka adalah aparat penegak hukum,” tutupnya. (Gun/Rik)

Share :

Baca Juga

Bisnis

Bumi Karsa Raih Sertifikat ASEAN Engineer Register Pada CAFEO Ke-41

Indonesiaku

Meski Kasus Covid Melandai, Aliyah Mustika Gencar Sosialisasi Germas dan Vaksinasi

Indonesiaku

Dinkes Makassar Tunggu Hasil Lab Dua Warga Suspek Cacar Monyet

Indonesiaku

Kabidpropam Polda Sulsel Lakukan Mitigasi di Polsek Jajaran Polrestabes Makassar

Indonesiaku

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Jalani Napak Tilas dan Menelusuri Jejak Leluhurnya di Ulaweng, Kabupaten Bone

Indonesiaku

Nawakara Gemilang Gencarkan Literasi Bagi Murid Sekolah Dasar di Area Sekitar Proyek Makassar

Indonesiaku

Penuhi Target Nasional, Binda Sulsel Gelar Vaksinasi di Suku Pedalaman Barru

Indonesiaku

Oknum Dosen di Makassar Jadi Buronan Polisi Diduga Terlibat Kasus Wisuda Tanpa Kuliah