Home / Indonesiaku

Rabu, 17 November 2021 18:36- WIB

Usai Wisuda Dua Wisudawan Unsa Makassar Tuntut Jokowi-Maruf Hapuskan PCR

Yudha Jaya dan Miswar Kansil bergantian berorasi. FOTO/DARSIL YAHYA

Yudha Jaya dan Miswar Kansil bergantian berorasi. FOTO/DARSIL YAHYA

MAKASSAR, MERATA.NET- Sesaat setelah melakukan upacara wisuda sarjana, dua orang wisudawan Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar bernama Yudha Jaya dan Miswar Kansil melakukan aksi unjuk rasa di jalan Masjid Raya, Rabu (17/11/2021).

Dibawah guyuran hujan dan masih memakai baju toga, Yudha Jaya dan Miswar Kansil bergantian melakukan orasi ditengah jalan dengan memakai alat pengeras suara.

Mereka menuntut agar pemerintah menghapuskan penggunaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan menaikkan anggaran pendidikan di Indonesia.

“Kami meminta kepada Presiden Jokowi- Maruf untuk segera menghapus PCR di Indonesia. PCR itu adalah Bisnis para mereka (pejabat negara) yang punya bisnis-bisnis alat kesehatan,” kata Yudha Jaya dalam orasinya.

“Ada apa? padahal pemerintah sudah mengeluarkan yang namanya test swab, rapid test, antigen, bahkan pemerintah telah mengeluarkan vaksin namun kenapa pemerintah masih berkolaborasi dengan para pengusaha alat kesehatan dengan mengeluarkan yang namanya PCR,” sambungnya.

Baca Juga  Bertemu Dubes Kroasia, Danny Tawarkan Kerjasama untuk Kota Kembar

Wisudawan asal Bantaeng ini juga menduga PCR adalah alat bisnis dari pemerintah dan beberapa pengusaha yang memiliki bisnis kesehatan yang akan mempersulit masyarakat Indonesia. Bahkan kata dia setelah menyandang gelar sarjana bukan akhir dari dirinya untuk berhenti menyurakan aspirasi masyarakat.

“Hari ini walaupun kami telah sarjana tapi kami tidak akan berhenti berteriak karena sarjana bukan penghalang bagi kami, sarjana bukan akhir dari semuanya namun sarjana bagi kami adalah awal bagi kami menyampaikan aspirasi,” ujarnya.

Sehingga secara tegas wisudawan yang telah resmi menyandang gelar sarjana hukum ini meminta pemerintah untuk menghapuskan penggunaan PCR bagi masyarakat.

“Kami tidak sepakat dengan adanya PCR satu kata dari kami yaitu hapus..hapus dan hapus PCR karena kami anggap PCR sudah bukan lagi kepentingan masyarakat tapi telah masuk dalam kepentingan bisnis,” tuturnya.

Baca Juga  Vale IGP Pomalaa Gelar Operasi Katarak Gratis bagi Warga Kolaka

Sementara, Miswar Kansil meminta kepada pemerintah untuk bisa memberikan pendidikan yang layak terhadap masyarakat Indonesia.

“Kita tau bahwa pendidikan adalah tujuan utama atau program utama bangsa dan negara ini sehingga masyarakat Indonesia harus dicerdaskan,” ucapnya.

Namun, kata Miswar, kita tau bahwa anggaran yang kemudian dihadirkan oleh pemerintah terhadap pendidikan hari ini jauh dibawah standar

“Oleh karena Kami meminta kepada pemerintah agar kiranya dapat menambah anggran untuk pendidikan,” harapnya.

Untuk diketahui, Universitas Sawerigading Makassar menggelar Wisuda Sarjana XXIII Tahun 2021 di Hotel Claro. Sehingga Yudah Jaya dan Miswar Kansil resmi dikukuhkan sebagai sarjana hukum. (Dar/Rik)

Share :

Baca Juga

Indonesiaku

Seorang Pria di Majene Bacok 5 Warga karena Terpengaruh Obat Terlarang

Indonesiaku

PPAI Minta Pemerintah Serius Tangani Permasalahan Hak Asuh Anak di Indonesia

Indonesiaku

Program Jumat Bersih, Brimob Batalyon A Pelopor Sasar Masjid 99 Kubah

Bisnis

Amartha dengan Kemen PPPA Resmikan Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Banyuwangi

Bisnis

Musim Haji 2023, Telkomsel Hadirkan Paket RoaMAX Haji serta Layanan GraPARI Makkah

Indonesiaku

Piala AFF 2022: Turunkan Lapis Kedua, Timnas Indonesia Pesta Gol Lawan Brunei Darussalam

Indonesiaku

Ditlantas Polda Sulsel Mulai Sosialisasikan Penerapan ETLE Mobile

Indonesiaku

Nelayan Pallannasang Barombong Butuh Bantuan Mesin dan Subsidi Solar