MAKASSAR, MERATA.NET – Pejabat Direksi Perumda PDAM Makassar, Benny Iskandar mengatakan, tingkat kehilangan dan kebocoran air di PDAM meningkat dalam dua tahun terakhir ini dari 44 persen menjadi 52 persen.
Saat ini PDAM sudah memutuskan pipa sambungan air di dua perumahan yang dianggap menimbulkan kebocoran air yakni perumahan royal spring dan perumahan Nusa Tamalanrea Indah.
“Itu yang di royal spring sudah kita putus yang menyeberang pipa dari Makassar ke Maros dan yang di nusa tamalanrea indah juga karena pipa yang tersambung kita anggap tidak terdaftar sebagai aset PDAM kita putus, itu kan juga mempengaruhi,” ujarnya, Senin, (11/1/2022).
Benny mengatakan, kemungkinan besar masih banyak lagi perumahan yang menyambungkan pipa air namun tidak terdaftar di PDAM sehingga menimbulkan kerugian besar di PDAM.
“Sepertinya banyak yang seperti itu pada saat menyambung itu tidak terdaftar dan tidak membayar. Uangnya tidak masuk di pdam tapi setelah tersambung di rumah baru dia mau membayar,” jelasnya.
Hal ini mengakibatkan kerugian di PDAM mencapai Rp700 juta. Olehnya itu, Pejabat Direksi saat ini melakukan mitigasi terkait persoalan kebocotan air.
“Lumayan karena pada saat mengambil meteran itu membayar, tapi pada saat menyambung itu kalau tidak salah dihitung kontruksi nya nyambung di BTP sampai dengan perumahan royal spring yang jaraknya kira-kira 700 meter kerugiannya Rp700an juta,” jelasnya.
“yang dilakukan itu salah satunya memitigasi potensi kebocoran kemudian mengupdate pipa-pipa. Banyak hal yang dilakukan khususnya efisiensi air yang kita lakukan supaya target apa yang dibebankan sama kita insya allah tercapai,” tandasnya. (Jan)