MAKASSAR, MERATA.NET– Kepala Disdik Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim mengatakan, pihaknya berencana melakukan evaluasi terhadap guru dan tenaga guru honorer pada tahun ini.
Database terkait kepegawaian dibidang pendidikan kota Makassar banyak yang tumpang tindih. Sehingga perlu dilakukan evaluasi.
“Banyak proses yang dievaluasi apalagi utamanya adalah yang kacau, caruk marut itu masalah data yang belum akurat terkait potensi bidang pendidikan, baik ketenagaan ini masih tumpang tindih,” ujarnya, Selasa (4/1/2021).
Ia mengatakan, saat ini terlalu banyak guru yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Olehnya itu, setiap sekolah akan dimintai jumlah peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan tingkat SD-SMP di Kota Makassar untuk dimasukkan kedalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Sementara ini masih berproses dari sekolah juga meminta data bulanan. Sekarang saya minta data Dapodik supaya rombongan belajar baik jumlah siswa, jumlah guru dan kebutuhan guru termasuk kualifikasinya, juga tenaga kontrak guru kita lakukan evaluasi semua karena terlalu banyak guru,” jelasnya.
“Disitu nanti kita lihat betulkah kita kebutuhan guru, kemudian saya evaluasi juga guru yang memang betul-betul mengajar di SD,” lanjutnya.
Evaluasi ini perlu dilakukan untuk memastikan anggaran yang dikeluarkan. Selain itu, hal ini untuk mengantisipasi adanya guru yang tidak sesuai dengan kualifikasi.
“Bisa saja ada guru di SD ada latar belakangnya Matematika jadi guru kelas,” ujar Muhyiddin.
Masing-masing sekolah diminta untuk melaporkan secara berkala database jumlah kepegawaian dan peserta didik, dalam seminggu diminta dua kali hasil supervisi.
“Termasuk juga sekolah melakukan PTM itu dia laporkan secara terus menerus,” pungkasnya. (Jan)