Home / Pemerintahan

Rabu, 5 Januari 2022 - 12:49 WIB

Drone Damkar Makassar Gagal Terealisasi, Pemenang Tender Enggan Bertanggungjawab

Ilustrasi drone

MAKASSAR, MERATA.NET – Pengadaan drone Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar gagal terealisasi. Padahal sebelumnya sudah dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2021.

Anggaran pengadaan drone tersebut sebesar Rp3,1 Miliar untuk 25 unit. 16 unit di antaranya merupakan tipe quad drone, dan 8 lainnya adalah medic drone.

Belakangan, pemenang tender tersebut tidak mau bertanggung jawab. Damkar pun sudah melaporkan masalah ini ke Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkot Makassar untuk dimasukkan ke dalam daftar hitam atau di-blacklist.

Akibat gagalnya pengadaan ini, tender baru terpaksa dibuka ulang. Dan kembali direncanakan untuk dimasukkan dalam APBD Perubahan 2022.

Disampaikan Kepala Damkar Kota Makassar, Hasanuddin, pengadaan drone ini akan sangat membantu dalam operasi penyelamatan. Seperti quad drone, alat ini akan memberikan visual yang terkoneksi dengan war room atau pusat kendali Damkar.

Melalui visualisasi itu, pihak Damkar bisa membaca dan merencanakan operasi penyelamatan. Termasuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan.

“Termasuk juga menentukan juga jalur mana yang bisa kita masuki. Karena seringkali begitu kami tiba di lokasi, jalur ini yang bikin kita sedikit kesulitan mengakses tempat kejadian,” kata Hasanuddin, Rabu (04/01/2022).

Sementara, untuk medic drone, alat ini mampu mengangkat beban hingga 5 kilogram dan mengeluarkan audio. “Misal ada yang mau bunuh diri, drone ini diterbangkan dan kami bujuk, karena drone ini juga bisa mengeluarkan suara. Untuk orang yang nyaris tenggelam, bisa dilemparkan life jacket atau pelampung. Begitu dijangkau, langsung kami tarik,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana Dinas Damkar Makasdar, Nirwan menuturkan, gagalnya realisasi tersebut diakibatkan tiga pemenang tender memutuskan untuk mengundurkan diri. Sebab, mengaku tidak sanggup memenuhi pengerjaan pengadaan.

“Ada satu pemenang utama dan dua pemenang cadangan. Pemenang utama dan pemenang cadangan pertama sudah lebih dulu mengaku tidak sanggup. Belakangan pemenang cadangan kedua juga mengundurkan diri karena masalah internalnya,” ungkap Nirwan.

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan pengadaan drone untuk armada pemadam kebakaran ini cukup penting. Ia menilai, drone tersebut dapat membantu mempercepat evakuasi dini saat terjadi kebakaran.

“Empat menit awal itu menentukan kebakaran menjadi besar atau kecil. Maka dengan monitoring menggunakan drone, petugas dapat mengetahui arah dan ke mana akses pemadaman, penyelamatan korban, termasuk emergency lain,” tandas Danny. (Gun)

Share :

Baca Juga

Pemerintahan

Sambut Kasad, Pemkot Makassar Matangkan Persiapan

Pemerintahan

Makassar F8 Diharapkan Mampu Beri Dampak Positif Bagi UMKM

Pemerintahan

Ruas Jalan HM Yasin Limpo di Gowa Jadi Prioritas Pengerjaan Pemprov Sulsel

Pemerintahan

Wali Kota Danny Bertemu Plt Gubernur Bahas Stadion Barombong, Ini hasilnya!

Indonesiaku

Hingga Hari Ketiga Operasi Balap Liar, 145 Unit Sepeda Motor Diamankan Ditlantas Polda Sulsel

Pemerintahan

Peringatan Hari Kebudayaan 1 April, Disbud Makassar Siapkan Beragam Kegiatan

Pemerintahan

Gubernur Andi Sudirman Dorong Kemandirian Desa di Sulsel

Pemerintahan

Wapres Maruf Amin Buka Secara Resmi ASEAN Para Games 2022