Home / Ekonomi

Kamis, 3 Februari 2022 13:54- WIB

Inflasi Terkendali Jadi Pendukung Pemulihan Ekonomi Nasional

MERATA. NET- Laju inflasi Januari 2022 tercatat 2,18% (yoy), angka ini meningkat dari Desember 2021 yang sebesar 1,87% (yoy). Selain kenaikan harga komoditas dan beberapa harga pangan karena faktor cuaca basah berkontribusi pada inflasi, kenaikan inflasi ini terjadi karena adanya penguatan aktivitas konsumsi masyarakat.

“Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga momentum pemulihan konsumsi masyarakat dengan masih memberlakukan kebijakan akomodatif pada harga energi domestik ke depan. Selain itu secara umum, untuk menjaga stabilitas harga di tingkat nasional, pemerintah pusat dan daerah selalu berkoordinasi dengan Bank Indonesia serta otoritas terkait untuk menciptakan bauran kebijakan yang tepat,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI, Febrio Kacaribu, dalam keterangan pers, Rabu (02/02/2022)

Baca Juga  OtoXpert Hadirkan Promo Servis Jelang Mudik Lebaran 2022

Selain itu, inflasi inti terus melanjutkan tren peningkatan mencapai kisaran 1,84% (yoy), naik dari angka Desember 2021 (1,56%, yoy). Peningkatan ini didorong oleh membaiknya sisi permintaan seiring naiknya mobilitas masyarakat, hal ini menjadi  mendorong peningkatan inflasi inti di tengah risiko tekanan inflasi impor (imported inflation) sebagai dampak masih tingginya harga komoditas.

Selanjutnya, inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) meningkat mencapai 3,35% (yoy), naik dari angka Desember 2021 sebesar 3,20% (yoy). Kenaikan ini disebabkan oleh membaiknya kondisi pandemi yang menyebabkan meningkatnya permintaan baik oleh konsumen rumah tangga maupun sektor akomodasi dan restoran. Salah satu contohnya adalah kenaikan harga minyak goreng, kenaikan harga ini mulai terkendali melalui adanya intervensi pemerintah dan harga patokan yang ditetapkan. 

Baca Juga  Pelaku Usaha di Sulsel Kembali Bergeliat Berkat KSP Sahabat Mitra Sejati

“Pemerintah senantiasa menjaga harga-harga energi domestik seperti BBM pada harga yang tetap, meski terjadi kenaikan harga komoditas. Hal ini ditujukan agar daya beli masyarakat terhadap kebutuhan energi pokok tetap terjaga,” tutup Febrio.

Untuk masyarakat miskin dan rentan, pemerintah akan tetap memberikan bantuan untuk menjaga daya beli kelompok tersebut dengan mengalokasikan anggaran perlindungan sosial yang tetap tinggi di tahun 2022 sebesar Rp431,5 triliun. (*)

Share :

Baca Juga

Bisnis

Kepala Perwakilan BI Sulsel Ulas Prospek Ekonomi Sulsel di Area Konferda IV PJI Sulsel

Bisnis

Lampaui 50 Toko, Sociolla Perluas Jangkauan dari 3 Kota di 2020 Menjadi 30 Kota di 2023

Ekonomi

Reunian Lagi Yuk di Makassar Cullinary Night 2022

Bisnis

Kalla Kars Perluas Pasar United E-Motor ke Sulawesi Utara

Ekonomi

Dorong Peningkatan Literasi Keuangan pada Generasi Muda, Mandiri Inhealth Gelar Kuliah Umum di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta

Bisnis

Hyundai Motor Group Sambut Tahun Baru dengan Tekankan Pertumbuhan Berkelanjutan

Bisnis

Dukung Perkembangan Mobile Gaming di Pamasuka, Telkomsel Gandeng Takae
PT Kontak Perkasa Futures Makassar berbuka puasa bersama anak panti asuhan di kantornya Menara Bosowa Lt. 9, Jumat (14/04/2023)/Ist

Ekonomi

Saling Berbagi, PT KPF Makassar Buka Bersama Anak Panti Asuhan