Makassar, Merata.Net – Harga kedelai
import dalam negeri saat ini mengalami kenaikan mencapai 15,77 per bushel atau sekitar Rp11.240 per kg.
Kenaikan harga kedelai terjadi sejak awal Februari 2022. Ini berimbas pada pengrajin tahu dan tempe.
Di Makassar sendiri, harga kedelai impor di pasar tradisional, salah satunya di pasar terong seharga Rp11-14 ribu per Kg.
Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi menerangkan, kenaikan harga kedelai disebabkan karena cuaca ekstrim di negara Argentina dan Amerika Selatan. Salah satu negara eksportir utama kedelai di dunia.
Olehnya itu, produksi kedelai di negara tersebut sangat terbatas dan permintaan di pasar globar tinggi, sehingga terjadi kenaikan harga.
“Jadi masalah kedelai ini ada bermacam alasannya, yang pasti harga di dunia ini loncat dari 12 dollar pergatang jadi 18 dollar pergatang,” ujar Lutfi saat kunjungan kerja ke Makassar, Kamis, (17/2/2022).
“Mengapa ada beberapa permasalahan?, masalah suplay. Karena terjadinya La Nina yang sangat basah di Argentina dan di Amerika Selatan menyebabkan suplai menjadi sangat terbatas jadi harga naik,” jelas Lutfi.
Selain itu, kata Lutfi, penyebab kenaikan harga kedelai juga disebabkan karena tingginya permintaan kedelai di Cina. Ini diperuntukkan bagi peternak babi.
“Kedua adalah reaktualisasi daripada penternakan binatang (babi) di Cina. Ada 5 miliar jumlah peternak babi baru di sana, makanya tidak di atur sekarang makan kedelai. Jadi menyebabkan harga sangat tinggi. Ini menyebabkan harga kedelai Indonesia juga sangat tinggi,” katanya.
Kebutuhan kedelai di Indonesia sebesar tiga juta, yang bisa disuplay di dalam negeri tidak lebih dari 500 ribu sampai 700 ribu pertahunnya.
“Jadi 80 sampai 90 persen kebutuhan nasional itu di import dari pasar internasional,” sebutnya.
Pekan depan, kata Lutfi pemerintah akan mengumumkan kebijakan baru untuk menyikapi naiknya harga kedelai yang berimbas pada pengrajin tahu dan tempe.
“Kita siapkan mitigasinya untuk mengambil dari harga tersebut kita akan putuskan. pada kesempatan pertama, minggu depan kita umumkan kebijakan,” pungkasnya. (Jan)