MAKASSAR, Merata.Net – Sebuah aksi damai yang berlangsung hari ini di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan menarik perhatian publik dengan kehadiran ratusan atlet yang berpakaian olahraga, lengkap dengan spanduk yang bertuliskan; “Kami atlet sulsel berterimakasih Presiden Jokowi, telah mengganti PJ Gubernur Bahtiar yang tidak peduli pada olahraga di Sulawesi selatan”.
Dari ratusan massa yang berkumpul, terdapat seratus lebih para atlet turut serta dalam aksi damai untuk menyambut Prof. Zudan sebagai Penjabat (PJ) Gubernur Sulawesi Selatan yang baru, menggantikan Bahtiar Baharuddin.
Para peserta aksi menyatakan kegembiraan mereka atas pemberhentian Bahtiar Baharuddin sebagai PJ Gubernur Sulsel.
Meskipun masa jabatannya belum genap setahun, Dr. Bahtiar dinilai telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang prematur dan pernyataan yang meresahkan masyarakat Sulawesi Selatan.
Salah satu pernyataannya yang kontroversial adalah tentang budidaya pisang dan klaim bahwa Sulsel mengalami kebangkrutan dan defisit. Namun, pernyataan ini dibantah oleh DPRD Sulsel yang tidak pernah menyatakan bahwa Sulsel bangkrut.
Salah satu orator yang mewakili atlet, Sahril pelatih karate, menyampaikan orasinya dengan penuh semangat. Ia menyoroti kurangnya perhatian Pj Gubernur Sulsel Bahtiar terhadap dunia olahraga di Sulawesi selatan.
Meskipun KONI Sulsel mengalami peningkatan prestasi dengan meloloskan 412 atlet mengikuti PON XXI Aceh-Medan pada September 2024, alokasi anggaran hanya diberikan sebesar 17,5 miliar rupiah.
“Berangkat saja kontingen dengan biaya akomodasi, uang saku, penerbangan 4 kali sudah mencapai belasan Miliar rupiah. Belum peralatan tanding, pemeriksaan kesehatan dan kebutuhan latihan lainnya,” ungkap Sri.
Hal ini sangat kontras dengan anggaran olahraga tahun 2021, di mana 226 atlet yang lolos ke PON XX di Papua dibekali dengan anggaran 32 miliar rupiah, meskipun saat itu anggaran juga diprioritaskan untuk penanganan wabah Covid-19.
“Kini, saat Covid-19 telah berlalu, anggaran malah dialokasikan untuk budidaya pisang yang mencapai ratusan miliar rupiah. Informasi ini berasal dari kalangan pegawai Pemprov sendiri dan menjadi perbincangan luas di masyarakat Sulawesi Selatan,” ujar Nasir.
Ia menambahkan permohonannya kepada Pj Gubernur baru yakni Prof Zudan agar lebih memperhatikan kebutuhan dunia olahraga di Sulsel, mengingat tahun 2024 ini adalah puncak prestasi olahraga Sulsel selama beberapa PON terakhir.
Aksi damai ini berjalan tertib dan lancar, dengan harapan besar bahwa PJ Gubernur yang baru akan membawa perubahan positif, terutama dalam mendukung perkembangan dan prestasi olahraga di Sulawesi Selatan.
Masyarakat dan para atlet berharap kepemimpinan Prof Zudan akan memberikan perhatian yang lebih baik dan alokasi anggaran yang lebih proporsional untuk sektor olahraga.
“Kalau kami berhasil membawa medali yang banyak, maka bendera Sulsel akan berkibar secara nasional,” Ungkapnya
Aksi damai ini bukan hanya sebuah ungkapan kegembiraan atas perubahan kepemimpinan, tetapi juga sebagai seruan bagi pemerintah untuk lebih bijak dalam mengelola anggaran dan memperhatikan semua sektor yang berkontribusi terhadap kemajuan daerah. (*)