MAKASSAR, Merata.Net – Kalla Translog (Transport & Logistics) mengumumkan perjanjian kerjasama strategis dengan PT. Kawasan Industri Makassar (KIMA) yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengoperasikan gudang konsolidasi Kawasan Industri Makassar di Amphiteater Wisma Kalla Office Building pada 22 Mei 2024.
Kerjasama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Kalla Translog, Bapak Andi Muhammad Gunawan dan Direktur Utama PT. Kawasan Industri Makassar Bapak Alif Abadi dalam sebuah meeting yang diadakan di Wiswa Kalla.
Perjanjian ini mencakup penyediaan fasilitas gudang yang akan mendukung kegiatan logistik dan distribusi di kawasan Indonesia Timur.
Andi Muhammad Gunawan, selaku CEO Kalla Translog mengungkapkan bahwa kerjasama yang terjalin menjadi kesempatan besar bagi perusahaan untuk meningkatkan pelayanan dari jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan.
“Kami sangat antusias dengan kerjasama ini karena akan memperkuat jaringan logistik kami dengan meningkatkan efisiensi distribusi barang di kawasan Timur Indonesia dan juga mengembangkan sistem sesuai dengan kebutuhan Customer. Dengan fasilitas gudang konsolidasi ini, kami yakin dapat memberikan layanan yang lebih cepat dan handal kepada pelanggan kami,” ungkapnya.
Alif Abadi, selaku Direktur Utama PT. Kawasan Industri Makassar menambahkan bahwa KIMA senantiasa mendukung kolaborasi-kolaborasi untuk meningkatkan industri di kota Makassar khususnya dalam memaksimalkan distribusi di Kawasan Indonesia Timur.
“Kerjasama dengan Kalla Translog merupakan langkah strategi bagi KIMA untuk meningkatkan daya saing kawasan industri Makassar. Jadi bukan hanya jasa penyimpanan barang tapi juga dengan fulfillment services yang akan menarik lebih banyak client dan pelaku usaha untuk beroperasi di kawasan kami,” ungkapnya.
Gudang Konsolidasi memiliki luas 480 Meter Persegi yang berlokasi di Jalan Kima 10 Kaveling T-3a, Gudang 7A dan bangunan BPSP seluas 327 Meter Persegi yang berlokasi di Jalan Kima 6 Kaveling F1/A1, BPSP F1/A1 dimana dalam pelaksanaan kerjasama ini salah satu atau kedua bangunan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lokasi kerjasama.
Kerjasama ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada bulan Juni tahun 2024 dan juga diharapkan dapat meningkatkan arus logistik dan distribusi barang di wilayah timur Indonesia, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. (*)