MAKASSAR, MERATA.NET- Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin angkat bicara terkait viralnya video perkelahian yang melibatkan beberapa siswi di Kota Makassar
Dia mengatakan video yang beredar itu hanya sekedar konten lucu-lucuan. Hal ini ia katakan setelah melakukan pertemuan dengan dengan siswa tersebut dan pihak keluarga siswa.
“Kami anggap bahwa ini adalah konten karena setelah kami klarifikasi dengan orangtua (siswa), ini kan ada lucu-lucunya.
Lucunya seperti apa jadi pada saat anak ini berkelahi ada yang minum dulu ambil tenaga, ada juga bilang makan dulu supaya kuat, nah inikan konten,” ujar Muhyiddin kepada awak media di SMPN 21 Makassar Jalan Minasa Karya.
Dari keterangan pihak sekolah, kejadian tersebut terjadi di depan halaman sekolah SMPN 21 Makassar, Jalan Minasa Karya Kelurahan Karunrung Kecamatan Rappocini pada hari Jumat (7/1/2022) lalu.
Dia juga menyatakan, jika siswi yang ada dalam video itu, semuanya merupakan sisiwi SMPN 21 Makassar. Sehingga ia menampik adanya perkelahian antar sekolah, pasalnya dalam video itu juga nampak salah satu siswi ada yang mengenakan seragam SMPN 13 Makassar.
Olehnya itu, ia menghadirkan Kepala Sekolah SMPN 13 Makassar dan Sekolah SMPN 21 Makassar agar memastikan jika kedua sekolah jika berita yang beredar tersebut bukan perkelahian antar sekolah SMPN 13 Makassar dan Sekolah SMPN 21.
Muhyiddin tak menampik jika dalam video itu ada salah satu siswi dari SMPN 13 Makassar. Ia merupakan salah satu keluarga dari siswi SMPN 21 Makassar yang kebetulan sedang pulang bersama. Namun saat itu ia juga hadir saat kejadian.
“Saya tekankan bahwa memang kelihatan ada 2 sekolah padahal kalau dilihat dalam video terjadi perkelahian antar sekolah padahal itu tidak benar,” tandasnya.
Menepis isu kekerasan itu, ia pun menegaskan video yang beredar itu hanya sepotong yang cuman menampilkan adegan kekerasannya saja padahal video fullnya tidak seperti itu.
“Kenapa saya katakan konten karena pada saat melakukan (konten) seperti terlihat pada saat tenaga tidak ada dia (siswa) minta minum dulu terus lanjut lagi karena kebiasaan orang lain berkelahi lanjut terus sampai babak belur, kan yang terjadi tidak ada babak belur,” ungkapnya.
Selain itu, dia mengungkapkan sebelum video itu viral sebenarnya sudah selesai persoalan karena memang kejadiannya tidak jauh dari area sekolah sehingga pihak kepala sekolah dan guru BP yang ada di sekolah itu menyelesaikan cepat karena ini tidak urgent tidak ada sampai saling lapor kepihak kepolisan.
Olehnya itu, kami pihak Dinas Pendidikan meminta kepada pihak sekolah bagaimana kita mengawasi, memantau dan mengingatkan siswa agar hal ini tidak terulang. Jangan sampai mereka anggap hanya sekedar main-main pada hal itu masuk konten kekerasan.
“Kami minta kepada seluruh masyarakat Kota Makassar apa yang dibayangkan dalam video setelah kami klarifikasi itu sudah tidak ada masalah,” tutupnya. (Dar)