BOJONEGORO, Merata.Net – Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) Wilayah Jawa Timur menggelar Jambore Suporter Jawa Timur Bersatu 2024.
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan kelompok Suporter dari Seluruh Jawa Timur mulai dari suporter klub liga 1, 2 dan 3.
Dalam kegiatan tersebut pihak panitia juga mengundang peserta dari luar Jawa Timur sebagai peserta peninjau (Undangan).
Salah satunya adalah PN-SSI Sulawesi dengan perwakilan 4 orang diantaranya Ketua Muh. Agus Salim, Wakil Ketua Erwinsyah, Bendahara Suchri Zulkarnaen dan Ketua Bidang Antar lembaga dan Kemitraan Muh. AlFajri.
Disela-sela kegiatan yang dilaksanakan di Taman Wisata Dander Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Seluruh kelompok Suporter SE Jawa Timur membuat sebuah petisi berisikan dukungan untuk perjuangan saudara-saudara suporter PSM dalam upaya terbangunnya stadion sepakbola di Sudiang.
Petisi itu dibacakan langsung oleh ketua PN-SSI Wilayah Jawa Timur Tarmidzi dan ditanda tangani oleh seluruh perwakilan kelompok suporter, bahkan Dirintelkan Polda Jatim Kombes Dekananto Eka Purwono, S.IK., MH. Juga turut menandatangani petisi tersebut.
4 Dewan Pimpinan PN-SSI yang turut hadir dalam kegiatan tersebut ditambah 2 koordinator wilayah pun ikut bertanda tangan.
Mereka adalah Devara Noumanto, I Nyoman Buda, Lawren Simorangkir dan Sadakati Sukma sedangkan dari Koordinator wilayah La Sihadu (Kalimantan) dan Tarmidzi (Jawa Timur)
Ketua PN-SSI Sulawesi Muh. Agus Salim menyampaikan rasa haru dan terima kasihnya atas dukungan moril dan simpati teman-teman di Jawa Timur.
“Kami bangga dan terharu, ternyata persoalan tidak adanya stadion di Makassar juga dirasakan oleh saudara-saudaraku di Jawa Timur. Terima kasih dan kami bangga hadir disini.” Ucap Agus sapaan akrabnya sesaat setelah petisi di tanda tangani.
Ditempat yang sama, Ketua panitia sekaligus ketua PN-SSI Jawa Timur Tarmidzi menyampaikan bahwa Makassar sebagai kota besar dan penuh sejarah ditambah PSM Makassar sebagai Cikal bakal klub sepakbola Indonesia seharusnya kita memiliki stadion representatif dan bertaraf internasional.
“Kami sedih dan ikut merasakan apa yang saudara dari Makassar rasakan. Kami hadir dalam perjuangan kawan-kawan di Makassar” kata Cak Mimit, sapaan akrabnya. (*)