JENEPONTO, Merata.Net – Universitas Hasanuddin kembali menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Kalimporo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto pada Sabtu-Minggu, 1-2 Juni 2024.
Tim dosen yang diketuai oleh Dr. Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc., dan mahasiswa dari Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, melaksanakan penyuluhan tentang manajemen kesehatan ternak dan introduksi teknologi reproduksi untuk meningkatkan kualitas ternak kambing di desa tersebut.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari program Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin-Program Kemitraan-Masyarakat (PPMU-PK-M) Tahun 2024 yang bertujuan mendiseminasikan ilmu dan teknologi untuk mengatasi permasalahan yang dimiliki oleh mitra.
Potensi peternakan kambing di Desa Kalimporo sangat besar, namun faktor keterbatasan pengetahuan masih menjadi kendala dalam menghasilkan ternak yang unggul.
“Setelah sukses melakukan diseminasi teknologi pembuatan pakan ternak dari limbah pertanian pada tahun 2023, kami kembali ke desa ini untuk mengintroduksikan teknologi reproduksi seperti Inseminasi Buatan (IB) dan ultrasonografi (USG) untuk meningkatkan kapasitas beternak masyarakat”, ungkap ketua tim.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, diikuti oleh 103 orang peternak kambing dari 7 dusun di Desa Kalimporo. Pada hari pertama, dilakukan pengambilan data di lapangan melalui wawancara terhadap peternak yang ditujukan untuk menghimpun fakta pemeliharaan di lapangan serta hambatan-hambatan yang selama ini dialami oleh peternak.
Pada malam harinya, dilaksanakan penyuluhan terkait manajemen kesehatan dan introduksi teknologi reproduksi pada ternak oleh Dr. Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc. dan Drh. Nur Alif Bahmid, M.Si. Pada kegiatan ini, kedua narasumber menekankan pentingnya memelihara kesehatan ternak secara umum dan kesehatan reproduksi untuk menghasilkan ternak kambing yang berkualitas dengan produktivitas yang optimal.
Lebih lanjut lagi, dijelaskan bahwa ternak yang produktif akan meningkatkan efisiensi usaha peternakan dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu narasumber, yakni Drh. Nur Alif Bahmid, M.Si memaparkan materi tentang teknologi reproduksi IB dan USG yang selama ini sudah banyak diaplikasikan pada ternak sapi, namun belum banyak diaplikasikan pada ternak kambing.
Pengenalan terhadap alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan IB dan pemeriksaan kebuntingan dengan USG dilakukan secara langsung dan melalui media digital untuk memberikan khazanah pengetahuan baru dan motivasi kepada peternak kambing di Desa Kalimporo.
“Peternak kambing, khususnya peternak milenial harus mengetahui dan menguasai perkembangan teknologi dalam dunia peternakan untuk meningkatkan produktivitas, yang mencakup aspek reproduksi dan produksi ternak, sehingga dapat memperoleh keuntungan beternak yang maksimal”, imbuhnya.
Penyuluhan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan peserta serta penyerahan buku saku panduan praktis beternak kambing yang telah disiapkan oleh tim pengabdi.
Pada hari kedua, tim pengabdi yang terdiri dari 9 orang dokter hewan bersama dengan 35 orang mahasiswa dari Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin melakukan pelayanan kesehatan dan kesehatan reproduksi pada ternak kambing di 7 dusun di Desa Kalimporo.
Pelayanan kesehatan ternak dilakukan dari rumah ke rumah masyarakat, meliputi identifikasi masalah kesehatan ternak, pemeriksaan klinis terhadap ternak yang diduga sakit, pemeriksaan kesehatan reproduksi serta pemberian obat cacing dan vitamin pada ternak yang membutuhkan.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 465 ekor ternak kambing di Desa Kalimporo memperoleh pelayanan kesehatan, konsultasi kesehatan reproduksi dan/atau pengobatan.
Dari hasil kegiatan ini, ditemukan beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing, antara lain diare, gangguan pernapasan, dan scabies.
Sedangkan terkait reproduksi, hambatan yang paling sering terjadi adalah ketika ternak betina gagal bunting setelah dikawinkan serta gangguan pertumbuhan pada anak kambing.
Guna keberlanjutan program ini, tim dosen dibantu dengan mahasiswa, akan melaksanakan pelayanan kesehatan dan kesehatan reproduksi serta pendampingan secara berkala.
Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam menghasilkan ternak kambing yang unggul.
“Dengan demikian, meningkatnya produktivitas ternak juga akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak di Desa Kalimporo” tutup ketua tim.