MAKASSAR, Merata.Net – Pangdam XIV/Hassanudidin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengakui, lomba dan kontes ayam ketawa Gubernur Cup 2023 ini sebagai awal dari kebangkitan ayam ketawa di Provinsi Sulsel.
“Mudah-mudahan ini awal bagi Sulsel untuk mengembangkan ayam ketawa di Sulsel,” kata Imam Santosa dalam sambutannya, saat penutupan lomba dan kontes ayam ketawa Gubernur cup 2023, di GOR Sudiang, Makassar, Jumat, (10/10/2023).
Ia mengaku, sangat kaget ternyata Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, betul-betul menggelar dan menghadirkan lomba ayam ketawa yang diikuti 250 peserta dari seluruh daerah di Sulsel.
“Tadi ada 5 kategori yang dilombakan. Ini hal yang sifatnya yang baik, bagus untuk dicontoh, yang baik bagi yang lainnya,” tuturnya.
Ia menceritakan, awal mula Pj Gubernur Sulsel mengusulkan untuk lomba ayam ketawa tersebut. Ternyata kata dia, Pj Gubernur betul-betul membuktikan dan berhasil menggelar lomba tersebut.
“Pada saat itu saya di sampaikan sama Bapak Gubernur pada saat itu, loh kok Pak Gubernur ini mimpi atau apa ini. Lah ternyata beliau serius, makannya saya hadir langsung untuk menyaksikan lomba ayam ketawa ini,” kenangnya.
“Kalau nggak salah lomba ini terakhir di laksanakan 2011 lalu. Ini kita buat acara (sebagai) cooling system di tengah tahun politik ini, supaya tidak tegang,” lanjutnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengaku, sangat respek dan mengapresiasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemprov Sulsel, dan instasi lainnya, kemudian sponsor, serta animo masyarakat sangat luar biasa.
“Terus tarang peserta banyak sekali, cuman memang waktu kita terbatas dan hanya bisa menampung 250 peserta. Tapi bukan itu yang penting. Tapi pesannya bahwa ayam ketawa ini adalah ayam khas Sulsel, ini ciptaan Tuhan,” tuturnya.
Hadirnya ayam khas ini di Sulsel merupakan sebuah kekayaan yang luar biasa. Sehingga harus dijaga dengan baik dan dikembangkan.
“Alhamdulilah Tuhan memberikan kekayaan yang luar biasa untuk Sulsel ini yang disebut ayam ketawa. Yang ini jumlahnya sekarang sudah berkurang dan ternyata nilai ekonomi nya sangat bagus sekali, karena dia memiliki nilai tersendiri,” lanjutnya.
Menurut dia, ini ayam ketawa menarik dapat membawa dan membuat orang bahagia. Terkait ayam ketawa ini, selanjutnya perlu mengedukasi masyarakat dan ini merupakan kebanggaan Sulsel. Lomba ini dapat menjadi pengungkit, khususnya bagi peternak ayam bisa lebih semangat lagi untuk mengembangkan ayamnya.
“Saya punya cita-cita, dan kawan-kawan peternakan ke depan ini menjadi komoditi andalan Sulawesi Selatan. Nah nanti bisa jadi ini akan menjadi oleh-oleh khas dari Sulawesi Selatan, selama ini kan bawa kepiting, sukun, barongko, mie titi. Nah kemungkinan suatu saat nanti ayam ketawa bisa jadi oleh-oleh khas Sulsel,” harapnya.
Ia menjelaskan, terdapat lima jenis kategori lomba, yakni suara merdu, suara lucu, suara ngejreng, suara horor dan suara paling unik. Serta masing-masing ada tiga juara setiap kategori, serta juara umum.
“Kami sangat apresiasi kepada seluruh peserta dan selamat kepada para ayam juara di masing-masing suara dan tetap terus semangat kepada seluruh peserta. Ayamnya semua bagus-bagus tetap semangat untuk para peternak ayam,” ungkapnya.
Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemprov Sulsel, drh. Nurlina Saking menjelaskan, lomba ini bukan hanya sekedar lomba, tapi juga bagaimana agar memberi semangat bagi pencinta ayam agar bisa mengembangkan lagi ayam khas Sulsel.
“Ini menjadi awal untuk kembali mengembangkan ayam ketawa untuk tahun 2024 kita, sudah akan memulai. Mudah-mudahan setiap bulannya kita bisa memproduksi 500 ekor ayam ketawa,” jelasnya. (*)