Makassar, Merata.Net – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar Muhammad Reza mensosialisasikan Program Lorong Wisata dan Lorong Garden di Kecamatan Tamalate. Bertempat di Ruangan Pertemuan Sipakabaji Kantor Kecamatan Tamalate, Rabu (16/02/2021).
Hadir pada kegiatan sosialisasi tersebut, Camat Tamalate, Edwar Supriawan dan Sekcam Tamalate, Emil YL. Serta Lurah-Lurah se-Kecamatan Tamalate.
Dalam kegiatan tersebut, Muhammad Reza mengatakan Program Lorong Wisata dan Lorong Garden adalah salah satu program utama Pemerintah Kota Makassar. Dan manfaatnya harus dirasakan seluruh masyakarat.
“Program Lorong Wisata dan Lorong Garden ini adalah salah satu program utama pemerintah kota makassar dibawah Kepemimpinan Bapak Wali Kota dan Ibu Wakil Wali Kota,” ujarnya.
“Program ini harus sukses karena manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Di mana masyarakat dapat memanfaatkan lahan-lahan kosongnya dgn mnyediakan sendiri bahan pangannya serta menata dan memperindah lorong-lorong di wilayah masing-masing,” jelasnya.
Reza juga berharap agar pemerintah setempat dapat berperan aktif mengedukasi dan memberdayakan warganya. Agar program lorong wisata dan lorong garden bisa berjalan maksimal.
“Agar manfaatnya dapat dirsakan langsung oleh masyarakat dengan bekerja sama dengan penyuluh pertanian, apa lagi kondisi geografis di kecamatan Tamalate sangat mendukung dimana lahan-lahan warga masih banyak yang dapat dimanfaatkn,” ungkap pria yang hobi Off Road.
Sementara itu, Camat Tamalate, Edward Supriawan mengapresiasi penuh program utama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
“Kami selaku pemerintah Kecamatan Tamalate sangat mengapresiasi penuh program utama ini yang di mana program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat kecamatan tamalate,” ucapnya.
“Serta lingkungannya hal ini juga sebagai percepatan pemulihan Ekonomi melalui agrowisata pasca pandemi covid 19,” ungkap Edward.
Perlu diketahui Lorong wisata di Kota Makassar ini dicanangkan berjumlah 5000 Lorong Wisata dan Kecamatan Tamalate. Saat ini mempunyai 10 titik yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi lorong wisata. (*)