MAKASSAR, MERATA.NET – Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) terus berupaya memperluas jangkauan layanan. Kali ini, menggandeng perusahaan fintek peer-to-peer lending yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di pedesaan.
Melalui kerja sama dengan Amartha, Bank Sulselbar berencana melakukan ekspansi penyaluran modal usaha untuk segmen yang lebih luas lagi, yakni usaha ultra mikro. Hal itu diungkapkan Direktur TI dan Operasional Bank Sulselbar, Irmayanti Sulthan saat konferensi pers, beberapa waktu lalu.
Irma menjelaskan, sebagai bank daerah yang senantiasa berupaya untuk membangun potensi daerah dan pemberdayaan UMKM lokal, rencana kerja sama fintek seperti Amartha merupakan salah satu langkah strategis yang diambil Bank Sulselbar untuk mewujudkan akselerasi digitalisasi UMKM khususnya di daerah Sulawesi.
“Bank Sulselbar memiliki jangkauan nasabah yang luas, sedangkan Amartha memiliki teknologi yang mendukung inklusi keuangan. Inilah kerja sama yang kami harap, saling menguntungkan, untuk pembangunan kesejahteraan merata,” kata Irma.
Dalam mengembangkan potensi UMKM di Sulawesi, Bank Sulselbar memiliki serangkaian program yang ditujukan untuk menjangkau segmen usaha mikro seperti edukasi literasi dan inklusi keuangan yang telah diikuti oleh lebih dari 16.000 peserta.
Bank Sulselbar juga aktif dalam mengadopsi digitalisasi dalam pelayanannya. Sebut saja QRIS, ATM CRM, mobile banking, CMS, kolaborasi fintek dan market place untuk pembayaran pajak dan retribusi (GoTo, Shopee) yang merupakan layanan digital dari Bank Sulselbar, untuk memudahkan nasabah dalam mengakses layanan keuangan.
“Ke depannya, Bank Sulselbar menargetkan 6.600 user UMKM dalam setahun dengan maksimal pencairan Rp15 juta per user untuk tenor maksimal satu tahun. Sehingga diharapkan target realisasi kolaborasi pola channeling dapat mencapai Rp 100 miliar,” ungkap Irma.
Chief Risk & Sustainability Officer Amartha, Aria Widyanto mengatakan, melihat potensi UMKM yang sangat besar di Sulawesi, Amartha menargetkan penyaluran hingga Rp600 miliar di akhir tahun 2021 ini, dan sebesar Rp1 triliun pada tahun 2022 mendatang.
Amartha juga optimis dapat menjangkau lebih dari 200.000 perempuan pengusaha mikro di Sulawesi pada tahun depan, serta berencana untuk melakukan ekspansi hingga ke Sulawesi Utara dengan membuka 60 titik operasional baru.
Secara umum, Amartha menargetkan penyaluran sebesar Rp2,5 triliun hingga akhir tahun 2021 di seluruh wilayah operasional Amartha, serta menjangkau satu juta perempuan pengusaha mikro di lebih dari 18.900 desa. Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan hampir lima triliun rupiah kepada lebih dari 870.000 mitra Amartha.
“Amartha sangat optimis untuk dapat menggarap pasar di wilayah Sulawesi. Terlebih dengan adanya kolaborasi bersama Bank Sulselbar, yang sudah terbukti berpengalaman dalam menggarap potensi UMKM di wilayah Sulawesi. Harapannya, kerja sama ini dapat menjadi penggerak bagi instansi lainnya untuk bersama-sama menciptakan dampak sosial dan ekonomi melalui fintech seperti Amartha,” tutup Aria. (NTI)