MAKASSAR, MERATA.NET-Pengurus Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar penataran sertifikasi pelatih tingkat dasar.
Penataran yang berlangsung tiga hari 14 – 16 Januari 2022 di Hotel Prima Makassar diikuti 30 peserta. Mereka berasal dari 14 utusan FOBI Kabupaten dan kota se Sulsel.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Sulsel yang diwakili Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Muh Faisal hadir membuka kegiatan yang menjadi salah satu program kerja FOBI Sulsel, ini.
Faisal berharap pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel yang akan dilaksanakan di Sinjai-Bulukumba September 2022 mendatang Barongsai sudah bisa menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan.
‘’Pada Porda Pinrang Barongsai sudah dipertandingkan meski status eksebisi. Di Porprov 2022 di Sinjai-Bulukumba kami berharap Barongsai sudah bisa menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan,” harap Faisal.
Hal senada diamini Plt. Sekretaris Umum KONI Sulsel Dahlan Abubakar yang hadir pada pembukaan penataran pelatih tingkat dasar ini.
‘’KONI Sulsel sudah mengagendakan untuk keikutsertaan Barongsai di Porprov Sulsel 2022. Nanti di Musorprov Sulsel Maret 2022 akan menjadi salah satu agenda pembahasan,” ungkap Dahlan.
Ketua FOBI Yongris Lau menjelaskan salah satu tujuan penataran ini guna meningkatkan kualitas dan kuantitas para pelatih.
‘’Kualitas dan kuantitas para pelatih harus terus diasah. Apalagi kita akan menghadapi Porprov pada September 2022 mendatang. Kegiatan ini juga didukung oleh Pengurus Besar (PB) FOBI,” jelas Yongris.
Menurut Yongris, peserta penataran sertifikasi pelatih ini diikuti 30 peserta. Setiap peserta mengutus dua pelatih utusan FOBI 14 kabupaten dan kota se Sulsel. Termasuk empat peserta dari dua kabupaten yang belum memiliki kepengurusan.
‘’Harapan kami para pelatih dari daerah ini bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang nantinya saat kembali ke daerah masing-masing bisa menerapkan ilmu yang mereka dapat,” katanya.
Barongsai sudah resmi menjadi salah satu cabang olahraga di Indonesia. Cabor ini tergabung dalam Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI). Secara resmi sudah diakui bahkan menajdi salah satu anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Di KONI Sulsel dan KONI Makassar, FOBI juga sudah menjadi salah satu anggota. Pada Porda 2018 di Pinrang Barongsai menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan secara eksebisi.
Untuk tingkat nasional, olahraga yang berasal dari Tiongkok ini pun sering dipertandingkan di berbagai daerah di Indonesia.
Prestasi atlet Barongsai Indonesia sangat membanggakan. Buktinya Indonesia pernah menjadi juara dunia pada kejuaraan dunia barongsai pada 2009 dan 2015. Sementara pada ajang yang sama tahun 2017 dan 2019 menjadi runnerup.
Kini Barongsai tidak hanya dimainkan oleh masyarakat etnis Tionghoa. Cabor ini sudah merambah ke berbagai suku, ras, serta kepercayaan di negeri ini. Hal ini membuktikan bahwa Barongsai sudah tidak menjadi kebudayaan saja, melainkan sudah menjadi olah raga yang digemari oleh semua elemen masyarakat. (*)